Semakin Hari Semakin Baik dan Bertaqwa
Siapakah manusia?
Definisi yang tepat buat manusia adalah kumpulan hari, hal ini sebagaimana dikatakan oleh Hasan Al-basri rahimahullah:
يا ابن آدم إنك مجموعة من الأيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك
"Wahai anak Adam sesungguhnya engkau hanya kumpulan hari-hari, setiap hilang jumlah hari maka berkurang bagian dari dirimu"
[Hilyatul awliya'(2/148)]
Tanda kebaikan pada dirinya adalah semakin hari maka semakin baik, semakin mendekati kematian maka semakin sempurna amal dan kebaikannya.
Ibnu Aqil -salah seorang ulama hanabilah- berkata pada saat di usia 80 tahun:
ما شاب عزمي و لا حزمي و لا خلقي
و لا و لائي و لا كرمي و لا ديني
"Tidak akan menua semangatku, tekadku dan kepribadianku
Begitu pula loyalitasku, kedermawanan ku dan agamaku"
[Ta'dzimul Ilmi(38)]
Syekh Ibrahim hafidzahullah berkata:
"Di antara fiqih beribadah adalah senantiasa semangat dalam mengerjakannya.
Dimulai dari yang sesuai kemampuan apabila sudah terbiasa maka ia menambah amalan yang lain terus menerus hingga berjumpa kepada Allah Taala dengan keadaan yang sempurna
kedudukan tersebut merupakan keadaan para imam-imam besar dari kalangan kaum muslimin"
Ali bin Ja'far berkata tentang imam Ahmad rahimahullah:
أعرف أبا عبد الله منذ خمسين سنة يزداد خيرا
"Aku sudah mengenal Abu Abdillah (imam Ahmad) rahimahullah selama 50 tahun lamanya dan ia selalu bertambah baik dalam kehidupannya"
Imam Ahmad berkata tentang imam Abi Ubaid Al-qosim bin Salam rahimahullah:
أبو عبيد عندنا ممن يزداد كل يوم خيرا
"Abu Ubaid yang kita kenal termasuk orang yang selalu bertambah baik pada tiap harinya"
Yazid bin Harun berkata:
كان عمرو بن عون ممن يزداد كل يوم خيرا
"Amer bin Aun termasuk orang yang selalu bertambah baik pada tiap harinya"
Imam ad-daruqutni mensifati imam Abil Husain:
حفظ القرآن و الفرائض، و درس المذهب، و كتب الحديث، و هو ممن يزداد كل يوم خيرا
"ia adalah orang yang menghafal Al-Qur'an, mempelajari madzhab, mencatat hadits dan termasuk orang yang bertambah baik pada tiap harinya"
[Wasoya wa taujihat fi fiqhi at-ta'abbud robbil bariyyat(20-31)]
Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan:
"Bahwa seseorang dikatakan Husnul khatimah apabila wafat pada puncak kebaikan dalam aqidah, ibadah dan akhlak"
Semoga bermanfaat