Bahayanya Kemewahan Hidup
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, "Kami benar-benar mengingkari apa yang kamu sampaikan sebagai utusan." (saba':34)
Ayat di atas menjelaskan bahwa sebab menolak kebenaran dan seruan para nabi adalah kemewahan hidup yang berlebihan
Ibnu sa'di rahimahullah menjelaskan:
فدل على أن الترف هو الإنغماس في نعيم الدنيا و لذاتها .. و التنوق في مآكلها و مشاربها و مراكبها و الإسراف في ذلك يحدث الإنسان خلقا خبيثا يمنعه من سرعة الإنقياد لأمر الله و الإستجابة لداعي الله
"Hal ini menunjukkan bahwa kemewahan hidup yaitu berlebihan terhadap kenikmatan dunia serta perhiasannya dan berlebihan pula pada makanan, minuman, pakaian, kendaraan hingga melampaui batas menyebabkan pada seseorang perbuatan buruk yaitu menghalangi dari segera tunduk kepada perintah Allah dan menjawab seruan da'i"
Islam memerintahkan untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan sebagaimana disebutkan dalam hadits
إن البذاذة من الإيمان
"Sesungguhnya kesederhanaan (dalam perkara dunia) termasuk keimanan" (HR. Abu Dawud)
Ibnu sa'di rahimahullah kembali menjelaskan:
"Sepatunya bagi seorang hamba untuk membiasakan kehidupan sederhana dan tidak berlebihan, membiasakan dirinya terhadap perkara tersebut lantaran akan menumbuhkan akhlak yang baik serta selamat dari semua keburukan yang terdapat pada kemewahan hidup"
(Al-Mawahib:37-38)
Selain itu kemewahan hidup melalaikan dari kehidupan akhirat, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Utsaimin rahimahullah:
"Kemewahan hidup (glamour) merusak kehidupan manusia..
karena manusia apabila fokus terhadap kemewahan hidup dan keindahan jasad maka akan lalai dari memperbaiki hati..
dan akan menjadi perhatiannya yang paling besar adalah jasadnya sedangkan jasad berujung dengan menjadi busuk dan bangkai, ini merupakan bala (ujian) dan ini pula yang banyak merusak manusia pada saat sekarang"
(Syarah riyadus Sholihin 2/32)
Semoga bermanfaat