Keutamaan Muhasabah dan Uzlah ( Menyendiri )
Manusia diberikan oleh Allah Taala waktu dan usia
Namun jangan dihabiskan seluruh waktunya untuk berkumpul dengan manusia
Ia harus memiliki waktu menyendiri dengan Allah taala dalam rangka beribadah dan mengintropeksi diri (muhasabah)
Karena hal tersebut memiliki keutamaan yang sangat besar
Mengintropeksi diri seputar amalan dan dosa yang pernah dikerjakan
Apakah selama ini telah sungguh-sungguh dalam beramal baik sholat, shodaqoh, baca Al-Qur'an, taat kepada orang tua sudah maksimal atau belum?
Kalau belum maka ia perbaiki di sisa hidup dan waktunya
Begitu pula tentang dosa yang ia lakukan dari kelalaian, berkata tidak baik, durhaka dengan orang tua dll maka sepatutnya bagi ia untuk banyak istighfar kepada Allah Taala
Dengan menyendiri dan muhasabah akan banyak kebaikan untuk dirinya serta persiapan kematian
Allah taala berfirman
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"
[QS. Al-hasyr(18)]
Umar bin Khattab radiyallahu anhu berkata:
حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا
"intropeksi-lah diri kalian sebelum dihisab oleh Allah Taala"
[Zuhud Imam Ahmad(633)]
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berkata:
فإن اليوم عمل بلا حساب و غدا حساب بلا عمل
"Sungguh hari ini beramal tanpa dihisab dan esok hari (akhirat) hisab dan tidak dapat beramal"
[Syu'abul iman (7/3426)]
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
لابد للعبد من أوقات ينفرد فيها بنفسه في دعائه و ذكره و صلاته و تفكره و محاسبته لنفسه و إصلاح قلبه
"Sepatutnya seorang hamba memiliki waktu-waktu untuk ia menyendiri dalam berdoa, berdzikir, sholat, tafakur, muhasabah dan memperbaiki hatinya"
[Majmu' fatawa(10/426)]
Menyendiri dari manusia dalam rangka ibadah merupakan ibadah yang agung bahkan apabila seseorang mengingat Allah dikala sendiri hingga meneteskan air mata akan mendapatkan naungan Allah taala
Nabi sallallahu alaihi wa salam menjelaskan ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah taala pada hari kiamat diantaranya:
.ورجلٌ ذَكرَ اللَّهَ خاليًا ففاضت عيناهُ..
.."Dan seorang lelaki mengingat Allah dikala sendiri hingga meneteskan air mata"
[HR. Bukhori(660) dan Muslim(1031)]
Ibnu Abi Dunia rahimahullah dalam kitabnya Al-Uzlah wal infirod menyebutkan beberapa perkataan salaf seputar hal ini, diantaranya:
Umar bin Khattab radiyallahu anhu berkata:
خذوا بحظكم من العزلة
"Ambil-lah bagian dari hidup kalian untuk menyendiri (dalam rangka ibadah)"
Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata:
العزلة عبادة
"Menyendiri merupakan ibadah"
Abu Darda' Radhiyallahu Anhu berkata:
نعم صومعة المرء المسلم بيته، يكف لسانه و فرجه و بصره، و إياكم و مجالس الأسواق تلهي و تلغي
"Sebaik-baik tempat ibadah seorang muslim adalah rumahnya, karena di dalam rumah ia dapat menjaga lisan, kemaluan dan pandangannya
Dan jauhkanlah oleh kalian perkumpulan di pasar yang banyak melalaikan manusia"
Al-A'uza'i rahimahullah berkata:
العافية عشرة أجزاء: تسعة أجزاء منها صمت و جزء منها اعتزالك عن الناس
"Afiyah (keselamatan) sepuluh bagian; sembilan bagiannya terdapat pada diam, dan satu bagian yang tersisa adalah engkau menyendiri dari manusia"
Menyendiri dalam rangka muhasabah bukan hanya ibadah namun juga menyelamatkan seseorang dari fitnah yang membahayakan agamanya
Karena banyak informasi yang masuk ke dalam hati dapat meletihkan, melalaikan, menumbuhkan kebencian dll
Hingga Nabi sallallahu alaihi wa salam bersabda keadaan di akhir zaman:
يوشك أن يكون خير مال المسلم شاة يتبع بها صاحبها شغف الجبال و مواقع المطر يفر بدينه من الفتن
"Hampir-hampir sebaik-baik harta seorang muslim adalah seekor kambing yang ia bawa ke daerah pegunungan dan tempat banyaknya turun hujan, ia melakukan hal tersebut dalam rangka menjaga agamanya dari fitnah"
[HR. Bukhori, Ahmad dan Ibnu Majah]
Semoga bermanfaat