Manfaat Membaca dan Mutola'ah
Membaca buku khususnya Al-Qur'an kemudian kitab hadits dan buku karya ulama memiliki manfaat yang sangat besar
Selain membaca buku salah satu sarana menuntut ilmu, juga dapat menguatkan otak dan hafalan
Imam Bukhori rahimahullah pernah ditanya:
ما دواء النسيان؟
قال: إدامة النظر في الكتاب
Apa obat lupa?
Beliau menjawab: "selalu melihat (membaca) buku"
[Ma'alim fi Thoriq tholabil Ilmi, hal:31]
Penuntut ilmu yang jarang baca kitab dan mutola'ah akan melemah kekuatan ilmiahnya, syekh Soleh alu Syaikh hafidzahullah berkata:
و ترى أن الذي يضعف في المطالعة و في النظر في كتب العلم و القراءة تجد أنه يضعف قليلا فقليلا، و ينسى العلم شيئا فشيئا حتى يكون أميا بعد مرور سنين من الزمان
"Penuntut ilmu yang jarang dalam mutola'ah, membaca dan melihat kitab-kitab, akan melemah sedikit demi sedikit kemudian akan melupakan ilmu sedikit demi sedikit hingga dengan berjalan waktu akan menjadi awam dengan sebab tersebut..."
[At-toriq ila nubugil Ilmi:253]
Bukankah ayat pertama yang turun berkaitan dengan baca yaitu اقرأ..
Potret ulama dalam membaca
Ibnul Jauzi rahimahullah telah membaca 20 ribu kitab
Beliau berkata:
إني طالعت عشرين ألف مجلدا كان أكثر، و أنا بعد في الطلب
"Aku telah membaca 20 ribu jilid kitab atau bahkan lebih, dan aku masih terus belajar"
Ibnu Taimiyah rahimahullah tetap baca kitab dikala sakit
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Aku melihat Ibnu Taimiyah sakit kepala dan meriang namun kitab berada di samping kepalanya, apabila tersadar maka ia membaca dan bila sakit ia menaruh kembali di samping kepalanya.."
Imam as-sogooni rahimahullah telah membaca dan menulis lebih dari 50 tahun
Imam As-sakhowi rahimahullah berkata tentang temannya As-sagooni:
أعرفه أزيد من خمسين سنة، و ما دخلت إليه قط إلا و وجدته يطالع أو يكتب
"Aku mengenal dia lebih dari 50 tahun lamanya, dan tidaklah aku berjumpa dengannya kecuali ka sedang baca atau mutola'ah"
Membaca kitab walaupun di kamar mandi
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan tentang Kakek Ibnu Taimiyah yaitu Abul barokat rahimahullah:
كان الجد إذا دخل الخلاء يقول لي: اقرأ في هذا الكتاب و ارفع صوتك حتى أسمع
"Dulu kakekku (Abul barokat) apabila masuk ke kamar mandi berkata kepada cucunya: tolong bacakan kitab ini dan keraskan suaranya agar aku mendengar"
Ibnul Mubarak sering menyendiri untuk baca kitab
Nu'im bin Hamad berkata:
كان ابن المبارك يكثر الجلوس في بيته، فقيل له ألا تستوحش؟ فقال: كيف أستوحش و أنا مع رسول الله و أصحابه
"Ibnul Mubarak sering menyendiri di dalam rumahnya, maka ditanyakan kepadanya: apakah engkau tidak kesepian?
Beliau menjawab: bagaimana aku merasa kesepian sedangkan aku bersama Rasulullah sallallahu alaihi wa salam dan para sahabatnya (maksudnya membaca hadits)"
Ali At-tantowi rahimahullah membaca setiap hari 100 halaman
Beliau rahimahullah berkata:
فأنا اليوم و أنا بالأمس كما كنت في الصغر أمضي يومي أكثره في الدار أقرأ و ربما مر علي يوم أقرأ فيه ثلاثمئة صفحة و معدل قراءتي مئة صفحة من سنة (١٣٤٠) إلى هذه السنة (١٤٠٢) أي اثنان و ستون سنة
"Aku pada hari ini dan juga kemarin dan juga ketika aku kecil, senantiasa menghabiskan waktuku sehari-hari di rumah dengan membaca, kadang kala aku membaca dalam satu hari bisa 300 halaman walaupun mayoritas aku membaca sekitar 100 halaman dan itu aku lakukan semenjak tahun (1340) hingga tahun sekarang (1402)" 62 tahun lamanya membaca seperti itu
Seorang ulama berkata:
"aku selalu meluangkan waktu 20 menit sebelum tidur untuk membaca dan konsisten dalam hal tersebut, alhamdulilah aku pada waktu tersebut bisa khatam kitab Fathul bari, tafsir Ibnu Katsir dll.."
Begitu pula Syekh Al-bani rahimahullah telah membaca ribuan kitab dan manuskrip di maktabah adz-dzohiriyah
[Kisah² di atas rujukan dari kitab Almusyawwiq Ilal qiro'ah wa tolabil Ilmi karya syekh Ali al-imron]
Semoga bermanfaat