Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban
Alhamdulilah was sholatu was salamu ala rosulillah, wa ba'du:
"Terdapat beberapa hadits seputar malam nisfu sya'ban, ada yang shohih dan do'fi (lemah) tidak bisa dijadikan hujjah.
Diantara hadits yang shohih adalah sabda nabi shalallahu alaihi wa salam:
إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
"Sesungguhnya Allah taala melihat kepada hamba-nya pada malam nisfu sya'ban maka Allah mengampuni semua hambanya kecuali yang berbuat syirik dan yang bertikai dengan saudaranya"
[HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban dihasankan oleh Al-bani dalam As-shohihah(1563)]
Atho' bin Yasar berkata:
ما من ليلة بعد ليلة القدر أفضل من ليلة النصف من شعبان، يتنزل الله تعالى إلى السماء الدنيا، فيغفر لعباده كلهم إلا لمشرك أو مشاجر أو قاطع رحم
"Tidak terdapat satu malam setalah malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari malam nisfu sya'ban lantaran Allah taala turun ke langit dunia untuk mengampuni semua dosa hambanya kecuali yang berbuat syirik, yang bertikai dengan saudaranya dan yang memutuskan hubungan silaturahim"
Maka sepatutnya bagi seorang hamba pada malam ini untuk memperbanyak perbuatan ketaatan serta menjauhi semua larangan dan maksiat agar mendapatkan ampunan Allah Taala.
Di antara bentuk dosa yang harus dijauhkan adalah
perbuatan syirik kepada Allah Taala
pertikaian dan hasad (iri hati) sesama kaum muslimin
Amalan yang utama setelah beriman kepada Allah Taala adalah hati yang bersih dari semua bentuk kebencian terhadap siapapun
Kemudian tidak terdapat amalan khusus pada malam ini baik dari sholat, doa dll
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
أما ليلة النصف من شعبان ففيها فضل و كان في السلف من يصلي فيها لكن الإجتماع فيها في المساجد بدعة
"Adapun malam nisfu sya'ban terdapat keutamaan sebagaimana kaum salaf terdahulu ada yang sholat pada malam nisfu sya'ban adapun berkumpul untuk menghidupkan malam tersebut (dengan ritual khusus) maka termasuk perbuatan bid'ah"
[ https://www.islamweb.net/amp/ar/fatwa/6088/ ]
Hadits yang menganjurkan sholat dan puasa khusus pada malam nisfu sya'ban termasuk hadits maudhu' yang tidak dapat dijadikan hujjah, seperti hadits:
"apabila datang malam nisfu sya'ban maka sholatlah di malam tersebut dan puasalah pada hari tersebut"
Hadits di atas maudhu' disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam al-maudhuat (2/440-445)
Ibnul Qayyim dalam almanar almunif (174-177) syekh Al-bani dalam silsilah ad-dhoifah"
Syekh Masyhur hafidzahullah menukil perkataan syekh Al-bani rahimahullah:
"Sesungguhnya ulama berbeda pendapat seputar hadits malam nisfu sya'ban, walaupun sebagian besar membenarkan keutamaan malam tersebut namun bukan berarti -dengan kebenaran haditsnya- mengkhususkan sholat tertentu dengan tata cara yang khusus karena itu tidak dijelaskan oleh Allah Taala bahkan termasuk perbuatan bid'ah yang wajib dijauhkan.
Sepatutnya bagi seseorang untuk berpegangan teguh dengan apa yang dilakukan oleh para sahabat dan kaum salaf sebagaimana perkataan:
و كل خير في اتباع من سلف، و كل شر في ابتداع من خلف
"Semua kebaikan dengan mengikuti kaum salaf dan semua keburukan dengan perbuatan bid'ah kaum kholaf"
[ https://meshhoor.com/fatwa/f215/ ]