YaAllah Terimalah Amal Ibadah Kami
( Penjelasan Doa Nabi Ibrahim )
Allah taala berfirman:
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
[QS. Al-Baqarah (127)]
Ayat di atas menjelaskan kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail alaihima salam ketika membangun Ka'bah bersama atas perintah Allah Taala.
Yang sangat menakjubkan mereka membangun Ka'bah atas perintah Allah namun masih meminta kepada Allah Taala agar diterima amal ibadahnya, hal ini menunjukkan bahwa seseorang beribadah kepada Allah Taala harus senantiasa dibarengi dengan rasa harap dan cemas kalau ibadahnya di tolak oleh Allah Taala.
Disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir rahimahullah bahwa wuhaib Ibnul Wardi ketiak membaca ayat ini menangis dan berkata:
يا خليل الرحمن ، ترفع قوائم بيت الرحمن وأنت مشفق أن لا يتقبل منك .
"Wahai kekasih Allah, engkau membangun pondasi-pondasi rumah Allah namun engkau masih khawatir kalau Allah tidak menerima amalanmu"
[Tafsir Ibnu Katsir]
Maka dari kisah di atas ada pelajaran yang dapat kita kaji, yaitu:
[1] Anjuran menjaga kualitas amal ibadah
Seorang muslim dalam ibadah jangan hanya sebagai rutinitas sehari-hari namun ia harus menjaga kualitas ibadah tersebut dengan syarat-syarat serta ketentuannya karena Allah tidak menerima kecuali yang paling terbaik.
Allah taala berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
[QS. Al-mulk(2)]
Hikmah dibalik penciptaan kehidupan dan kematian adalah ujian bagi seorang hamba siapa diantara mereka yang Paling terbaik amalannya bukan hanya banyak semata.
Amalan yang terbaik adalah yang paling ikhlas dan ittiba' sebagaimana perkataan fudhail bin Iyadh ketika menafsirkan ayat di atas:
أخلصه و أصوبه
"Yang paling ikhlas dan paling ittiba"
[Tafsir Al-bagowi]
[2] Senantiasa berharap amal ibadah diterima oleh Allah Taala
Doa nabi Ibrahim alaihi salam mengajarkan agar selalu minta kepada Allah Taala amal ibadah diterima dan ini ibadahnya serta para nabi serta orang-orang Soleh dari kaum salaf
Nabi Ibrahim dalam ayat lain disebutkan:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
"Ya Allah jadikanlah aku orang yang menegakkan sholat dan anak keturunanku, wahai rabbku terimalah doaku"
[QS. Ibrahim(40)]
Istri Imron berkata:
"....فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ"
'... Ya Allah terimalah dia dariku, sesungguhnya engkau maha mendengar lagi mengetahui"
[QS. Al-imron(35)]
Nabi sallallahu alaihi wa salam berdoa kepada Allah Taala:
..رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتي
"Wahai Rabbku terimalah taubatku.."
[HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berkata:
كونوا لقبول العمل أشد اهتماما منكم بالعمل ألم تسمعوا الله عز وجل يقول: {إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ}
"Upayakan kalian lebih fokus terhadap diterimanya amalan dibandingkan beramal itu sendiri lantaran Allah taala berfirman:{sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa}"
Ibnu Umar radiyallahu anhu berkata:
لَوْ عَلِمْتُ أَنَّ اللَّهَ تَقَبَّلَ مِنِّي سَجْدَةً وَاحِدَةً أَوْ صَدَقَةَ دِرْهَمٍ وَاحِدٍ لَمْ يَكُنْ غَائِبٌ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنَ الْمَوْتِ
"Kalau seandainya aku mengetahui bahwa Allah menerima satu sujudku atau shodaqohku walaupun satu dirham maka hal itu lebih aku cintai dari pada kematian"
Malik Ibnu Dinar rahimahullah berkata:
الخوف على العمل أن لا يُتقبل أشد من العمل
"Rasa khawatir tidak diterimanya amal ibadah lebih bermakna dari ibadah itu sendiri"
Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu berkata:
لأن أَكُونُ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ تَقَبَّلَ مِنِّي عَمَلًا أحب إليّ من أن يكون لي ملء الأرض ذهبا
"Apabila aku mengetahui bahwa Allah menerima satu amalanku maka itu lebih aku cintai dari memiliki emas seluas bumi"
Sebagian orang-orang Sholeh terdahulu berkata:
." طُوبَى لِمَنْ تُقُبِّلَتْ مِنْهُ صَلَاةٌ وَاحِدَةٌ
"Berbahagialah bagi siapapun yang diterima walaupun hanya satu sholatnya saja"
Subhanallah.. kalau seandainya para nabi takut amal ibadahnya ditolak oleh Allah Taala sedangkan mereka mendapatkan Wahyu dari Allah..
Kalau seandainya kaum salaf takut amal ibadahnya ditolak oleh Allah sedangkan mereka menyaksikan turunnya Wahyu ...
Maka bagaimana dengan kita yang hidup penuh fitnah serta kelalaian maka sepatutnya doa ini harus sering dipanjatkan bagi orang yang berharap amalannya diterima oleh Allah Taala..
"Ya Allah terimalah dari kami, sesungguhnya engkau maha mendengar lagi mengetahui.."
Semoga bermanfaat.