Persahabatan dari Dunia Hingga ke Surga

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, dalam istilah bahasa arab disebutkan:

الإنسان مدني بالطبع 

"Manusia adalah makhluk sosial"

Melihat persahabatan sangat erat dalam kehidupan manusia maka Islam membahasnya dengan detail baik dari keutamaannya, saling mencintai karena Allah dan anjuran memilih sahabat yang baik

Seorang mukmin dengan sahabat dan saudaranya yang beriman akan menjadi kuat, disebutkan:

المؤمن ضعيف بنفسه قوي بإخوانه 

Seorang mukmin lemah dengan dirinya dan kuat bersama saudaranya

Teman yang sholeh dan persahabatan yang dibangun karena Allah memiliki keutamaan yang sangat besar, diantaranya:

•  Akan mendapatkan naungan pada hari kiamat

semua yang mencintai dan berkumpul karena Allah taala akan mendapatkan naungan pada hari kiamat, disebutkan dalam hadits 7 golongan yang mendapat naungan khusus pada hari kiamat, salah satunya:

..و رجلان تحابا في الله اجتمعا عليه و افترق عليه...

..Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul dan berpisah karenaNya..

[HR. Bukhari]

Disebutkan juga dalam hadits yang lain:

إن الله تعالى يقول يوم القيامة: أين المتحابون بجلالي؟ اليوم أظلهم في ظلي يوم لا ظل إلا ظلي

"Sesungguhnya Allah taala berkata pada hari kiamat: mana hamba-hambaku yang saling mencintai karena keagunganku, pada hari ini akan aku naungi mereka dengan naunganku yang tidak ada naungan selainnya

[HR. Muslim]

•  Saling mencintai karena Allah tanda kesempurnaan iman

Persahabatan yang dibangun karena Allah taala selain mendapatkan naungan pada hari kiamat, menunjukkan kesempurnaan iman mereka, karena sebagian besar persahabatan di dunia dibangun atas kepentingan dunia serta berpecah juga karena dunia, Ibnu Abbas berkata:

وقد صارت عامة مؤاخاة الناس على أمر الدنيا، وذلك لا يجدي على أهله شيئا

"Dan sebagian umum persaudaraan manusia dibangun atas kepentingan dunia, maka hal tersebut tidak memberikan manfaat sedikitpun buat mereka (pada hari kiamat)

[Kitab Tauhid]

Bila seseorang mencintai saudaranya karena Allah itu menunjukkan atas kuatnya iman sebagaimana dalam hadits:

مَن أحبَّ للَّهِ وأبغضَ للَّهِ ، وأعطى للَّهِ ومنعَ للَّهِ فقدِ استَكْملَ الإيمانَ

"Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan karena Allah, maka telah sempurna imannya"

[HR. Abu daud(4681) dihasankan oleh Albani]

Mencintai karena Allah taala juga karakteristik wali Allah dan kekasihnya karena mereka tidak mungkin mencintai kecuali yang dicintai oleh Allah dari kalangan manusia, Ibnu Abbas berkata:

من أحب في الله، وأبغض في الله، ووالى في الله، وعادى في الله فإنما تنال ولاية الله بذلك..

"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, loyal karena Allah serta berlepas diri karena Allah maka sesungguhnya kecintaan Allah diraih dengan cara tersebut.."

[Kitab Tauhid]

•  Agama seseorang sesuai dengan temannya

Nabi sallallahu alaihi wa salam bersabda:

المرء على دين خَليله، فلينظر أحدُكم مَن يُخالِل

"Agama seseorang sesuai dengan teman dekatnya, maka lihatlah salah seorang diantara kalian kepada siapa bersahabat"

[HR. Abu daud dan Tirmidzi]

Syekh bin baaz rahimahullah menjelaskan hadits di atas:

هذا يدل على أنَّ الخليل في الغالب يُؤثر على خليله في دينه وأخلاقه، فلينظر المؤمنُ أخِلَّاءَه وأحبابه، حتى   يختارهم

"Hadits ini menunjukkan bahwa teman dekat dapat memberikan pengaruh kepada sahabatnya baik dalam urusan agama atau akhlak, sepatutnya seorang mukmin selektif dalam memilih teman dan sahabatnya..."

[Syarah Riyadus Solihin]

Pepatah arab mengatakan:

عن المرء لا تسأل و سَلْ عن قرينه ** فكل قرين بالمقارَن يقتدي".

"Jangalah engkau tanya tentang seseorang namun tanyalah teman dekatnya** Karena teman dekat pasti mengikuti temannya kembali"

Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu berkata:

اعتبروا الناس بأخدانهم؛ فإن الرجل لا يخادن إلا من يعجبه

"Nilailah manusia dari teman dekatnya, karena seseorang tidak mungkin berteman kecuali dengan yang banggakan"

[Al-ibanah(2/447)]

Abu Darda' Radhiyallahu Anhu berkata:

من فقه الرجل ممشاه، ومدخله، و مجلسه

"Diantara tanda fiqih (kedalaman ilmu) seseorang mengetahui teman jalannya, yang masuk ke rumahnya dan teman majlisnya"

[Al-ibanah(2/464)]

•  Teman yang shaleh dapat memberikan syafaat pada hari kiamat kelak

Bahwa persahabatan yang baik mereka bukan hanya berkumpul di dunia semata namun persahabatan tersebut akan membawa kebaikan di akhirat kelak 

Teman yang shaleh akan mencari sahabatnya di surga apabila dia tidak menemukannya niscaya akan meminta kepada Allah agar sahabatnya kembali menemaninya

 hal ini dijelaskan dalam hadits bahwa orang-orang yang beriman ketika masuk surga meminta sahabatnya diselamatkan dari neraka dengan berkata:

يَقُولُونَ رَبَّنَا إِخْوَانُنَا كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَنَا وَيَصُومُونَ مَعَنَا وَيَحُجُّونَ مَعَنَا فَأَدْخَلْتَهُمْ النَّارَ

"Wahai Rabb kami mereka saudara-saudara kami dulu sholat bersama kami, puasa bersama kami, haji bersama kami namun engkau masukkan mereka ke neraka..

Maka Allah berkata kepada orang-orang yang beriman tersebut:

فَيَقُولُ اذْهَبُوا فَأَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ مِنْهُمْ فَيَأْتُونَهُمْ فَيَعْرِفُونَهُمْ بِصُوَرِهِمْ لَا تَأْكُلُ النَّارُ صُوَرَهُمْ فَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ النَّارُ إِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ إِلَى كَعْبَيْهِ فَيُخْرِجُونَهُمْ فَيَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرَجْنَا مَنْ قَدْ أَمَرْتَنَا ثُمَّ يَقُولُ أَخْرِجُوا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ وَزْنُ دِينَارٍ مِنْ الْإِيمَانِ ثُمَّ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ وَزْنُ نِصْفِ دِينَارٍ ثُمَّ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ

Pergi dan keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal dari mereka.' Maka mereka mendatanginya dan mengenali mereka dengan bentuk-bentuk mereka, bentuk-bentuk mereka tidak dimakan oleh api. Di antara mereka ada yang dimakan api hingga ke sebagian kedua betisnya. Dan ada yang telah dimakan api hingga ke kedua mata kakinya. Maka mereka pun mengeluarkannya. Kemudian mereka berseru; 'Wahai Tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami.' Kemudian Dia berfirman: 'Keluarkanlah orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat satu dinar. Kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat setengah dinar. Kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi.."

[HR. Ibnu Majah(60) dishohihkan oleh Albani]

Subhanallah..

Jadilah orang soleh..

Bertemanlah dengan orang soleh..

Duduklah dengan orang Sholeh...

Seandainya engkau bermaksiat maka bisa bertobat

Seandainya engkau lemah maka menjadi kuat

Seandainya engkau futur maka menjadi semangat

Seandainya engkau sedih maka akan bahagia..

Semoga bermanfaat