Saling Menguatkan Satu Dengan Yang Lain
Saling menguatkan satu dengan yang lain
Allah taala berfirman
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا ۚ بِآيَاتِنَا أَنتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ
"Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang"
[Surat qosos:(35)]
Ayat di atas menceritakan tentang Musa alaihi salam yang diperkuat oleh Allah Taala dengan bantuan saudaranya yaitu Harun
Harun diangkat oleh Allah Taala menjadi seorang Nabi dan membantu Musa alaihi salam dalam berdakwah dan melawan Fir'aun
Maka keberadaan Musa yang dibantu oleh saudaranya Harun memperkuat dirinya dan menambah keteguhan
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan:
سنقوي أمرك ، ونعز جانبك بأخيك ، الذي سألت له أن يكون نبيا معك
"Kami akan memperkuat urusanmu dan memuliakanmu dengan saudaramu (Harun), yang engkau minta agar ia menjadi seorang nabi bersamamu"
Kemudian Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan:
ولهذا قال بعض السلف : ليس أحد أعظم منة على أخيه من موسى على هارون ، عليهما السلام ، فإنه شفع فيه حتى جعله الله نبيا ورسولا معه إلى فرعون وملئه
Sebagian salaf berkata:
"Tidak ada yang lebih besar kebaikan seseorang kepada saudaranya melebihi Kebaikan Musa kepada Harun alaihima salam
Sesungguhnya Musa meminta syafaat kepada Allah Taala agar Allah Taala mengangkat Harun sebagai seorang nabi dan rasul bersama dirinya untuk menghadapi Fir'aun dan bala tentaranya"
Ayat beserta tafsir diatas sangat jelas menunjukkan bahwa seseorang dengan saling membantu dan tolong menolong akan semakin kuat dan cepat menuju kesuksesan
Sebagaimana dikatakan:
المؤمن ضعيف بنفسه قوي مع بإخوانه
Seorang mukmin lemah dengan dirinya dan kuat bersama saudaranya
Bahkan seorang nabi pun diberikan oleh Allah Taala hawariyyun (pendamping) yang menjaga dan menolongnya
Nabi sallallahu alaihi wa salam bersabda:
إنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوارِيًّا وإنَّ حَوارِيَّ الزُّبَيْرُ بنُ العَوّامِ
"Sesungguhnya setiap nabi memiliki hawariy (penolong) dan sesungguhnya hawariy-ku adalah Zubair bin awam"
[HR. Bukhari (2847)]
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Duduk bersama orang-orang baik akan mengubah dirimu dari enam keadaan kepada enam keadaan yang lain
Dari keraguan kepada keyakinan
Dari lalai kepada mengingat Allah
Dari riya' kepada ikhlas
Dari ambisi duniawi menuju ambisi akhirat
Dari sombong menuju tawadhu'
Dari niat yang buruk kepada nasehat (niat yang baik)"
[Igotsatul lahafan(1/136)]
Syekh Ibrahim Ar-ruhaili hafidzahullah memberikan nasehat yang sangat bagus:
Allah taala memberikan keutamaan sebagian manusia atas sebagian yang lainnya
Maka sepatutnya bagi seseorang untuk mengakui keutamaan tersebut serta jangan hasad dan membencinya
Dengan mengakui keutamaan tadi maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya
Abu bakar lebih utama dari Umar bin Khattab namun karena Umar mengakui keutamaan abu bakar serta tidak hasad maka Allah menggandengkan keduanya sama-sama, sering kita dapati dalam hadits Rasulullah sallallahu alaihi wa salam bersama abu bakar dan Umar, hingga dikubur berdampingan
Imam Bukhari lebih utama dari imam Muslim, ketika terjadi fitnah kepada imam Bukhari, manusia mencelanya namun imam Muslim membela dan mengakui keutamaannya maka Allah satukan nama mereka berdua dalam riwayat hadits dengan sebutan muttafaqun alayhi
Ibnul Qayyim namanya bersinar dihadapan kaumnya dan murid-muridnya ketika berjumpa dengan Ibnu Taimiyah maka sinarnya redup dihadapan sinar dan kebesaran Ibnu Taimiyah rahimahullah.
Namun Ibnul Qayyim mengakui keutamaan Ibnu Taimiyah dan menjadikan sebagai gurunya maka Allah gabungkan mereka berdua hingga para ulama mengatakan Ibnu Taimiyah syaikhul Islam yang pertama dan Ibnul Qayyim yang kedua
Maka mengakui keutamaan orang lain akan mendapatkan kebaikan darinya sedangkan hasad menghalangi itu semua
[Faedah dauroh syekh Ibrahim hafidzahullah di batu]
Oleh karena itu jauhilah hasad serta akuilah keutamaan yang Allah Taala berikan kepada manusia
لا يخلو الجسد من الحسد و لكن الكريم يخفيه و اللئيم يبديه
"Hati tidak pernah lepas dari hasad namun orang yang mulia menahannya sedangkan orang yang hina melampiaskannya"
[Ibnu Taimiyah rahimahullah]
Semoga bermanfaat